Padang, 14 Agustus 2025 — Universitas Mercubaktijaya kembali menegaskan komitmennya dalam membangun budaya mutu yang berkelanjutan melalui pelaksanaan kegiatan Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bertajuk “Meneguhkan Budaya Mutu, Menuju Perguruan Tinggi Unggul”. Kegiatan strategis ini diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Mercubaktijaya dan dilaksanakan di Auditorium MERCUBAKTIJAYA, Rabu, 14 Agustus 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan dari berbagai unit kerja di lingkungan Universitas Mercubaktijaya, dan dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Mercubaktijaya. Hadir pula Ketua Pengurus Yayasan MERCUBAKTIJAYA, yang secara nyata menunjukkan bahwa penguatan sistem penjaminan mutu internal bukan hanya menjadi tanggung jawab institusi pendidikan tinggi semata, tetapi juga merupakan komitmen bersama badan penyelenggara.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Mercubaktijaya menegaskan pentingnya transformasi budaya mutu sebagai fondasi utama dalam membangun reputasi perguruan tinggi.
“Budaya mutu bukan sekadar slogan, tetapi harus menjadi nafas dalam setiap aktivitas akademik dan non-akademik. Universitas yang unggul lahir dari insan-insan akademik yang menjadikan mutu sebagai kesadaran kolektif, bukan kewajiban administratif,” tegas Rektor.
Sementara itu, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari siklus peningkatan berkelanjutan (continuous quality improvement) yang selama ini telah diintegrasikan dalam sistem pengelolaan institusi.
“Kami menghadirkan narasumber nasional, Dr. Ir. Hisar Sirait, MA, yang tidak hanya memiliki kompetensi sebagai Fasilitator SPMI Nasional, tetapi juga merupakan Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie Jakarta. Ini menjadi bukti bahwa Universitas Mercubaktijaya serius menempatkan mutu sebagai arus utama,” ungkapnya.
Dalam sesi pemaparannya, Dr. Ir. Hisar Sirait, MA menekankan bahwa implementasi SPMI tidak boleh berhenti pada formalitas dokumen, namun harus menyentuh ranah perubahan perilaku dan cara berpikir seluruh sivitas akademika.
“Mutu tidak dibentuk oleh sistem semata, tetapi oleh integritas manusia yang menjalankannya. Kita harus berani keluar dari zona nyaman dan membuka ruang untuk evaluasi kritis dan perbaikan berkelanjutan,” ujar beliau.
Kehadiran Ketua Pengurus Yayasan MERCUBAKTIJAYA dalam kegiatan ini menjadi penanda penting bahwa penguatan mutu institusi adalah agenda bersama yang harus didukung secara strategis oleh seluruh pemangku kepentingan. Sinergi antara yayasan sebagai badan penyelenggara dan universitas sebagai pelaksana pendidikan menjadi kunci dalam menciptakan tata kelola yang unggul dan akuntabel.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Universitas Mercubaktijaya ini berjalan dengan penuh antusiasme. Diskusi interaktif antara narasumber dan peserta menjadi ruang reflektif untuk memetakan tantangan sekaligus peluang dalam penguatan mutu pendidikan tinggi di era disrupsi.
Dengan demikian, Universitas Mercubaktijaya menunjukkan langkah progresif dan berkesinambungan dalam menggapai akreditasi unggul serta memperkuat daya saing institusi di tingkat nasional maupun global.