Padang—Fakultas Kesehatan dan Sains Universitas Mercubaktijaya kembali menggelar kegiatan akademik inspiratif melalui Kuliah Pakar yang diselenggarakan oleh Program Studi DIII Terapi Wicara pada Jumat, 17 Oktober 2025 di Auditorium Mercubaktijaya.
Kegiatan ini mengangkat tema “Kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam Penyelenggaraan Layanan Terapi Wicara bagi Anak dengan Autism”, dengan menghadirkan narasumber istimewa, Arry Yuswandi, S.KM., M.KM., yang merupakan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat.
Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Prodi DIII Terapi Wicara, Aida Minropa, S.K.M., M.Kes., yang menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa mengenai kebijakan dan peluang pengembangan profesi terapis wicara di tingkat daerah. Ia juga menekankan pentingnya mahasiswa memahami peran strategis mereka dalam pelayanan publik bagi anak berkebutuhan khusus, khususnya anak dengan autism.
Selanjutnya, Dekan Fakultas Kesehatan dan Sains, Zulfita, S.SiT., M.Biomed., dalam sambutannya mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini sebagai bentuk komitmen fakultas dalam menghadirkan pembelajaran berbasis praktisi dan kebijakan nyata di lapangan. “Melalui kuliah pakar ini, kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga kebijakan dan realitas kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dalam penyampaian materinya, Arry Yuswandi, S.KM., M.KM. menekankan pentingnya sinergi antara sektor pendidikan dan kesehatan dalam penyelenggaraan layanan terapi wicara. Ia menyampaikan bahwa tenaga terapis tidak hanya dibutuhkan di dunia pendidikan, tetapi juga memiliki peran besar di bidang kesehatan. “Terapis wicara harus menjadi tenaga profesional yang unggul, tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan kuliah pakar ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Mahasiswa antusias berdiskusi mengenai implementasi kebijakan terapi wicara di Sumatera Barat serta tantangan di lapangan dalam membantu anak dengan autism.